Contoh Puisi Tentang Hari Santri Nasional Tahun 2022. Dok. KemenagSelamat Hari Santri Nasional Tahun 2021!Alhamdulillah, ya, 22 Oktober Tahun 2022 akan segera menyapa sekaligus mengabarkan kepada kita bahwa sekaranglah saatnya peringatan Hari Santri Nasional yang kelima belum ada yang namanya Hari Santri. Padahal sudah sejak lama mereka berkontribusi untuk agama serta pembangunan umat dan negara. Sudah sejak sebelum kemerdekaan Indonesia memasuki tahun 2015, akhirnya turunlah KEPPRES No. 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Sedangkan peringatan pertama kali digelar pada 22 Oktober Barakallah. Indonesia sudah mengakui santri sebagai salah satu pelopor kemajuan daripada itu, peran santri dan pondok pesantren pula diharapkan dalam berkontribusi maksimal serta mewujudkan Indonesia Emas Tahun di tahun 2022 ini? Sayangnya kita masih berkutat dengan pandemi. Meski begitu, tema peringatan Hari Santri Nasional kali ini sangat menarik, yaitu "Santri Siaga Jiwa dan Raga".Lebih menariknya lagi, logo Hari Santri Nasional tahun 2021 kemarin juga punya kesan inspiratif nan Logo Hari Santri Tahun 2021. Dok. KemenagPemerintah melalui Kementerian Agama mengungkapkan bahwa, berbagai ukiran logo HSN tahun 2021 melambangkan Ibadah Sholat, Sujud, Kebersamaan, Semangat, dan warna-warni dalam logo HSN menegaskan luapan semangat dan kolaborasi santri untuk mengabdi kepada negeri dan Ilahi pada kesempatan kali ini, ingin menghadirkan beberapa bait puisi tentang Hari Santri puisi Hari Santri Nasional 22 Oktober Tahun 2022 ini ditulis dengan padat, pendek, serta menginspirasi santri untuk siaga jiwa dan langsung disimak saja yaContoh Puisi Hari SantriContoh Puisi Hari Santri. Dok. KemenagPuisi 1 Pamitku untuk Menuntut IlmuFajar belum lama menyapa, tapi ternyata koperku sudah penuh. Sejumput pakaian kubawa pergi. Sedangkan ransel ini penuh dengan catatan kosong tanpa kujadikan buku catatan ilmu saat di pesantren nanti. Al-Quran, hadis, kitab kuning, Ihya Ulumuddin, Bahasa Arab. Lalu…apa sudah siap meninggalkan ramainya ruang dan Bunda sudah menyiapkan sekarpet telur dan berkardus-kardus mi. Aku sudah siap untuk sementara untuk mengetuk pintu Ilahi. Mengenakan sarung, tampil dengan rapi. Bukan tentang tampan dan cantik, tapi kerendahan dan Bunda;Pamitku hari ini adalah untuk menuntut ilmu. Sapu tangan sudah kepalang basah tetapi aku tidak yakin akan bahagia belajar Nahwu Shorof. Ayah dan Bunda pasti bangga ketika aku mampu membaca huruf hari ini untuk menuntut ilmu. Di tempat yang sederhana. Penuh berkah. Penuh ilmu. Juga tuntutan adab seraya berakhlak dan Bunda;Aku memohon doa dan ridho Allah dari kedua tengadah tangan kalian. Bukan sekadar ilmu kaya badan, tapi juga ilmu kaya lain ialah sebagai bekal supaya kita bisa bersama-sama di surga. Ozy V. AlandikaPuisi 2 Santi Siaga Jiwa RagaJadilah santri yang siagaYaitu mereka yang siap berjihad di jalan-NyaSantri yang peduli dengan keluargaSantri yang mau membela negaraJadilah santri yang siagaYang berjuangnya tidak setengah rayaYang upayanya murni setulus jiwaEnggan mengeluh, apalagi murung dalam dukaSantri siaga jiwa dan ragaKuat dalam Islam, iman dan akhlak muliaBerjuang bersama menuju takwaPeduli akhirat namun tidak melupakan duniaJadilah santri siaga jiwa ragaDoakan yang terbaik sepenuh hati setulus jiwaBukan hanya untuk diri, keluarga dan agamaTapi juga untuk Indonesia maju menuju jayaKarya Ozy V. AlandikaPuisi Hari Santri 22 Oktober, Pendek dan MenginspirasiPuisi Santri 22 Oktober, Pendek dan Menginspirasi. Dok. KemenagPuisi 3 Anak Pesantren BerkaryaJangan kau kira anak pesantren tak punya karyaSungguh mereka benar-benar dalam berupayaTidak hanya mengaji, beribadah, dan berdoaTapi juga berusaha menggapai cita-cita negaraDua puluh dua Oktober pengakuan itu tibaKarena santri akan berperan mewujudkan Indonesia emasJauh dari orang tua dan keluarga tidak sedikit pun mendatangkan ibaKarena kisah duka Bumi Pertiwi akan membuat kita lemasAnak pesantren punya banyak karyaTidak hanya nasional tapi juga menduniaMenegakkan resolusi jihad adalah yang utamaJuga tak pernah lelah berkontribusi untuk negaraAnak pesantren punya karyaJangan kau pandang mereka sebelah mataAnak pesantren punya karyaApresiasilah mereka selagi kau bisaKarya Ozy V. AlandikaPuisi 4 Sarung Menuju SurgaSarung itu tampak kusam. Sungguh sudah sangat lama dipakai. Sudah berkali-kali dicuci. Senantiasa menemani santri yang terlelap hingga bangun tahajud, dia ada. Saat membaca Al-Quran, dia tersedia. Saat aku jauh dari orang tua, dia mendampingi. Dan saat aku bermain, dia terjemur rapi seraya melambai kepada saat itu dia menyapa kepada sang surya agar cahayanya semakin terik. Sarung ingin dirinya segera mengering. Dia ingin kembali ke pangkuan belum menemaninya belajar Bahasa Arab. Kitab fikih belum dia dekati. Belum pula dengan shalawat seterusnya ingin dekat dengan santri. Menemani dalam fastabiqul khoirot. Menggaungkan amar ma’ruf nahi dia ingin menjadi saksi. Sarung yang akan ikut mengaku bahwa santrinya layak menuju Ozy V. AlandikaPuisi 5 Aku Bangga Menjadi SantriAku bangga menjadi santriJauh dari keluarga tak menjadikanku sepiAku bahagia belajar dan mengajiAku ceria bershalawat kepada NabiAku bangga menjadi santriMenuntut ilmu menggapai ridho IlahiKeterbatasan bukan alasanku untuk bermurung diriKarena ada harapan kedua orang tua yang tertancap di sanubariAku bangga menjadi santrikarena santri juga harapan negeriTidak sekadar jihad tidak juga resolusiTapi bersatu wujudkan impian Bumi PertiwiSantri berusaha setiap hariMencuci baju, setrika, bahkan masak sendiriMereka sejak kecil diajar mandiriUntuk bekal berdakwah dan bersafariDoakanlah yang terbaik untuk santriKarena mereka adalah harapan NusantraJadikan sabar dan sholat sebagai bekal diriLalu siapkan tenaga untuk mengabdi kepada negaraKarya Ozy V. Alandika**Hamdulillah! Demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang beberapa contoh puisi tentang Hari Santri Nasional 22 Oktober tahun momentum bahagianya para santri kali ini, mari kita apresiasi, dukung, dan doakan yang terbaik untuk para ya, kumpulan puisi Hari Santri di atas boleh kalian bagikan ke media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, hingga itu, puisi Hari Santri yang menginspirasi juga cocok untuk dibacakan pada kegiatan peringatan HSN Tahun Santri Day 2022!
BismillahAssalamualaikum warahmatullahi wa karya santri ini menggambarkan sisi kesederhanaan mereka yang berjuang dipondok pesantren, - Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober yang peringatannya diawali oleh usulan masyarakat pesantren untuk mengingat, mengenang, dan meneladani perjuangan kaum santri yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Usulan tersebut menuai polemik karena berbagai alasan, salah satunya adalah kekhawatiran terjadinya polarisasi. Dilansir dari laman NU, penetapan Hari Santri Nasional di tanggal 22 Oktober dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Hari Santri pada 15 Oktober 2015. Keputusan Presiden tersebut didasari oleh 3 pertimbangan. Pertama, masyarakat pesantren dan ulama memiliki peran besar dalam membantu perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, peringatan Hari Santri tersebut ditujukan untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan peran ulama dan santri dalma membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga untuk membangun semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Ketiga, pemilihan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri didasarkan pada seruan Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 di mana para santri dan ulama dari pondok pesantren menyerukan kepada setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Awalnya, Presiden Joko Widodo telah menyetujui Hari Santri untuk jatuh pada tanggal 1 Muharram, tetapi PBNU mengusulkan untuk menggantinya menjadi tanggal 22 Oktober untuk memperingati peristiwa sejarah Resolusi Jihad tersebut. Resolusi Jihad sendiri berisi tiga fatwa yang dikeluarkan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari yaitu Hukum memerangi orang kafir yang merintangi kepada kemerdekaan kita sekarang ini adalah wajib fardhu ain bagi tiap-tiap orang Islam yang mungkin, meskipun bagi orang fakir. Hukum orang yang meninggal dalam peperangan melawan musuh NICA serta komplotan-komplotannya adalah mati syahid. Hukum untuk orang yang memecah persatuan kita sekarang ini, wajib dibunuh. Banyak cara yang biasa dilakukan dalam rangka memperingati Hari Santri, salah satunya adalah dengan membuat puisi-puisi bertema Hari Santri. Budaya sastra erat kaitannya dengan budaya pesantren dan para santri. Hal ini terlihat dari banyaknya ulama-ulama yang juga merupakan seorang sastrawan seperti KH A. Mustofa Bisri atau Gus Mus, KH Abdul Hamid Pasuruan, dan Kyai Asad. Dilansir dari laman Kemenag, pada Muktamar Sastra 2018 di Pondok Pesantren Salafiyah Situbondo, Gus Mus menyampaikan pidato kebudayaan yang mengatakan bahwa sastra adalah makanan sehari-hari bagi orang pesantren dan pesantren banyak melahirkan sastrawan. Contoh Puisi-Puisi Hari Santri Dilansir dari buku Antologi Puisi Sajak Santri, berikut adalah contoh puisi-puisi bertema BersaksiOleh Nur AnnisaBiarkan semua bersaksiMereka bukanlah orang suciYang diturunkan dari surgawiBukan pula selalu sabarYang tak pernah mengumpat pada takdirPun bukan orang muliaYang tak pernah menggores lukaBiarkan semua bersaksiDi saat setiap mulut terkunciOleh setiap hijaiyah yang terucapyang tertoreh ataupun termemoriDemi Sang Peluki mega senjaDemi Sang Penerbit suryaDemi Sang Penabur gugusan bintangDemi Sang Pemendar kilau rembulanBiarkan semua bersaksiDi hari peradilan di depan mizanTak terelakkanMereka pada pemburu hakikat kebenaranDari setiap ukiran tinta pada jilid-jilid lembaranDari kalam-kalam pemberi peringatanDari bait-bait sajak nyanyian kerinduanBiarkan semua bersaksiMewakili getir tatihan langkah kaki...Kalam Al-HudaOleh Siti RahmahAkan kalam yang tiada serupaOleh lisan yang mengejaMenyeruak rasa menjamah sanubariMeneteskan bulir suciMenjawab kerumpangan teka-tekiPada pencarian jati diriSantri SejatiOleh MasriyahMenjadi santriTak sekedar mengemban amanah keilmuwanTak sebatas pada gelar keduniawianPun tak selalu melulu soal keteguhan dan perjuanganLebih dari itu...Menjadi santriBerarti menjadi air di tengah sahara ummatMenjadi arunika selepas gelap malamnya masyarakatModal ilmu saja tidak cukupAkhlak dan adab wajib melekatItulah definisi...Santri sejati...Santri syurgawi...Baca juga 22 Ucapan Selamat Hari Santri 2022 yang Penuh Semangat & Doa Cara Memperingati Hari Santri 2022 Doa Bersama hingga Pawai Contoh Puisi, Pengertian dan Unsur-Unsur untuk Membuatnya - Pendidikan Kontributor Muhammad Iqbal IskandarPenulis Muhammad Iqbal IskandarEditor Dhita Koesno ApakahAnda mencari gambar tentang Puisi Santri Untuk Orang Tua? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar.