Tapigue tetep bersyukur karena gue hampir aja di vonis ga lulus sidang, padahal gue yakin kalo penelitian gue itu 99% fiktif belaka dan kalau ada tempat dan kejadian yang sama hanya kebetulan semata tidak ada unsur kesengajaan (eh, kok kayak sinetron). wah gue bakal di telen hidup-hidup ni. Tapi ternyata orang nya baik banget malah mintaKehamilan tentu menjadi kabar membahagiakan bagi seorang perempuan. Namun sayang, beberapa perempuan harus rela kehilangan sang calon buah hati tanpa sempat bertemu, akibat kondisi janin tidak berkembang. Oleh karena itu, kita perlu mengenali tanda janin tidak berkembang di dalam kandungan, agar bisa segera melakukan penanganan yang tepat Penyebab Janin Tidak Berkembang Dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada istilah janin tidak berkembang. Kondisi ini adalah kehamilan kosong atau blighted ovum. Seorang perempuan dikatakan mengalami kehamilan kosong ketika ia mengalami memiliki kantung kehamilan, tetapi tidak terdapat embrio di dalamnya. Kehamilan kosong terjadi apabila sel telur di dalam rahim sudah dibuahi, tetapi tidak berkembang ke tahap selanjutnya menjadi embrio. Alasan terjadinya janin tidak berkembang ini sering kali tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap kondisi ini seperti 1. Masalah dengan Kromosom Mengutip dari Medlineplus, manusia normalnya memiliki 46 kromosom di setiap sel yang terbagi menjadi 23 pasang. Dua salinan kromosom 9, satu salinan yang diwarisi dari setiap orang tua akan membentuk salah satu dari 23 pasangan tersebut. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa blighted ovum mungkin terkait dengan kelainan dalam kromosom 9. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa gen yang mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel terletak pada kromosom 9. Jika adanya abnormalitas dalam pertumbuhan dan pembelahan sel, maka blighted ovum dapat terjadi. 2. Pembelahan Sel yang Abnormal Selama pembuahan, sel telur akan mulai membelah segera setelah dibuahi oleh sperma. Sekitar sepuluh hari kemudian, sel-sel tersebut seharusnya akan membentuk embrio. Jika terjadi abnormalitas dalam pembelahan sel, embrio tidak akan pernah terbentuk atau berhenti tumbuh setelah terbentuk. 3. Sperma Berkualitas Buruk pada Laki-Laki Sperma seorang lelaki dapat dianggap berkualitas buruk atau abnormal karena dua alasan utama yaitu rentang hidup sperma yang sangat pendek dan/atau motilitas yang rendah. Kesehatan sperma yang buruk dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk Testis yang berkembang tidak normal Peradangan testis Pembengkakan pembuluh darah di skrotum Selain itu, sebuah studi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa paparan faktor lingkungan tertentu seperti polusi suara dan kebiasaan gaya hidup seperti duduk lebih dari 6 jam per hari, penggunaan tembakau, alkohol, stres panas testis, radiasi, dan obesitas juga dapat mengurangi kualitas air mani dan sperma pada laki-laki. 4. Telur Berkualitas Buruk pada Perempuan Kualitas telur mengacu pada kemampuan telur seorang perempuan untuk berkembang menjadi embrio setelah mereka dibuahi. Telur harus memiliki jumlah kromosom yang tepat, yang terjadi selama proses yang dikenal sebagai Meiosis. Jika ada kesalahan dalam meiosis, sel telur dapat memiliki lebih banyak atau lebih sedikit kromosom dari yang seharusnya, dan dengan demikian disebut sebagai telur berkualitas buruk. Jumlah telur dalam tubuh akan menurun seiring bertambahnya usia perempuan, begitu pula kualitas kromosom dan DNA yang terkandung di dalam setiap telurnya. 5. Hormon Hormon juga bisa menyebabkan janin tidak berkembang dalam kandungan. Selain hormon progesteron rendah yang memicu bayi tidak berkembang, ada sejumlah faktor hormon lainnya seperti gangguan pada endokrin, disfungsi tiroid, hingga sindrom polikistik ovarium PCOS. Meski begitu, saat hamil, ibu yang memiliki permasalahan hormon masih bisa merasakan sejumlah tanda kehamilan seperti telat menstruasi, test pack menunjukkan hasil positif, mual dan muntah atau morning sickness. Meski begitu, ketika permasalahan hormon ini kian memburuk, tanda atau gejala kehamilan umum akan perlahan hilang. Selanjutnya, perut akan terasa kram dan terjadi pendarahan di area vagina hingga akhirnya keguguran. 6. Plasenta Kondisi plasenta atau tali pusar juga berpengaruh terhadap perkembangan janin. Hal ini mengingat plasenta merupakan sumber oksigen dan nutrisi untuk janin dalam kandungan. Sehingga, ketika plasenta bermasalah maka janin akan kesulitan memperoleh nutrisi maupun oksigen yang cukup dan baik. Padahal kedua hal tersebut adalah hal terpenting untuk perkembangan janin selama masa kehamilan. 7. Air Ketuban Sedikit Air ketuban memiliki peran penting dalam perkembangan janin, salah satunya memberi ruang untuk janin agar ia mudah bergerak dan berkembang dengan baik. Selain itu, janin juga menghirup cairan dari air ketuban sebagai cara untuk melatih pernapasan sekaligus membantu perkembangan paru-paru. Air ketuban yang terlalu sedikit bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang. Biasanya, banyak sedikitnya air ketuban dipengaruhi oleh konsumsi obat-obatan tertentu, kesehatan ibu, dan kelainan plasenta. 8. Hamil Kembar Ibu yang mengandung janin kembar berisiko lebih tinggi mengalami permasalahan pada perkembangan janin. Hal ini karena nutrisi yang dipenuhi dua kali lipat sekaligus oksigen dalam kandungan juga diperuntukkan bagi dua janin sekaligus. Ketika nutrisi dan oksigen tidak terpenuhi secara maksimal bagi kedua janin dalam kandungan maka bisa mengakibatkan janin tidak berkembang. Oleh sebab itu, agar hal ini tak menimpa ibu hamil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis selama hamil agar kondisi ibu dan janin terpantau dengan baik. 9. Infeksi Ketika ibu hamil terinfeksi virus, maka berisiko mengakibatkan janin dalam kandungan tidak berkembang. Salah satu infeksi yang berisiko tinggi pada kehamilan iala sifilis. Ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh penularan bakteri ketika berhubungan seksual. Selain itu, cytomegalovirus juga bisa menyebabkan kekebalan tubuh melemah terutama pada ibu hamil. Selanjutnya, virus toksoplasmosis atau parasit yang ditularkan melalui kontak dengan hewan yakni kucing juga memiliki risiko tinggi pada ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran, bahkan cacat lahir seperti gangguan penglihatan dan pendengaran. 10. Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dikenal dengan istilah preeklampsia. Ini adalah komplikasi kehamilan berisiko tinggi dan berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Umumnya, hal ini dialami oleh ibu hamil dengan usia kandungan menginjak 20 minggu. Meskipun tidak ada gejala berarti, tapi tekanan darah tinggi dan kandungan protein pada urine adalah ciri utama pada preeklampsia. Selain itu, pembengkakan pada kaki hingga retensi air juga merupakan ciri fisik dari ibu hamil yang mengalami preeklampsia. Biasanya, preeklampsia bisa diatasi dengan obat-obatan oral. Tak hanya mengakibatkan keguguran atau janin tidak berkembang, preeklampsia juga berisiko bayi lahir prematur. 11. Stres Jika banyak orang bilang bahwa ibu hamil harus bahagia, maka nasihat itu bukanlah tanpa alasan. Meskipun selama hamil tak jarang ibu kerap diliputi kecemasan, kekhawatiran, hingga stres, maka sebaiknya ibu mulai belajar mengelola stres agar tidak membahayakan janin dalam kandungan. Sebab, stres ternyata juga berpengaruh pada perkembangan janin. Biasanya, stres diakibatkan oleh penyesuaian hormon ibu hamil. Tak jarang, stres yang berlebihan bisa menyebabkan ibu hamil mual, muntah, dan nutrisi pun sulit dicerna oleh janin sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu perkembangan janin dalam kandungan. 12. Perokok Aktif dan Pasif, Konsumsi Alkohol, hingga Narkoba Penelitian menjelaskan bahwa gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, hingga menggunakan narkoba bisa mengakibatkan janin tidak berkembang. Tak hanya itu, aktivitas buruk tersebut juga bisa meracuni janin dan berisiko tinggi keguguran. Artikel terkait Kenali penyebab dan penanganan kehamilan kosong Tanda janin tidak berkembang yang perlu Anda ketahui. Ada beberapa tanda janin tidak berkembang 1. Tidak Ada Detak Jantung Pada umumnya, detak jantung janin dapat didengar segera setelah minggu ke-9 hingga ke-10 kehamilan. Pada saat itu, embrio telah berubah menjadi janin. Bunyi detak jantung pada awal kehamilan dapat tidak terdengar karena posisi bayi atau penempatan plasenta. Namun sayangnya, hal itu juga bisa merupakan tanda bahwa janin tidak berkembang. 2. Tinggi Fundus Tidak Normal Salah satu cara dokter mengukur kesehatan kehamilan ialah dengan mengukur tinggi fundus. Cara ini biasanya dimulai pada usia kehamilan 12 minggu hingga 14 minggu. Tinggi fundus sendiri dihitung dari puncak tulang panggul ke bagian paling atas perut. Tinggi fundus yang normal adalah memiliki angka 2 cm dari usia kehamilan. Misalnya saat menginjak 32 minggu hamil, kisaran normal tinggi fundus adalah 30 hingga 34 centimeter. Ukuran yang lebih besar atau lebih rendah fundus memerlukan evaluasi dari dokter. 3. Penurunan Level HCG Mendadak Penurunan level hormon HCG merupakan tanda janin tidak berkembang. Human chorionic gonadotropin atau HCG adalah hormon kehamilan yang diproduksi oleh ibu hamil. Hormon ini yang dideteksi oleh tes kehamilan di rumah untuk menunjukkan hasil kehamilan yang positif. Meskipun kadar HCG terus berfluktuasi selama kehamilan, tetapi penurunannya di bawah normal bisa menjadi alasan yang mengkhawatirkan. Artikel terkait 7 Hormon kehamilan ini ternyata punya manfaat menakjubkan, Bumil wajib tahu! 4. Keluhan Morning Sickness Berkurang Keluhan morning sickness atau mual di pagi hari adalah hal yang wajar dialami ibu hamil. Rasa mual terjadi karena meningkatnya kadar HCG dalam tubuh selama kehamilan. Namun, jika rasa mual Bunda menghilang disertai dengan gejala keguguran, Anda perlu memeriksakannya ke dokter untuk memastikan tingkat HCG dalam tubuh Anda. 5. Intrauterine Growth Restriction IUGR IUGR menunjukkan bahwa janin dalam kandungan ukurannya lebih kecil dari yang diharapkan. Hal ini dapat menjadi masalah karena berisiko menyebabkan janin berhenti berkembang. Dalam kasus hamil kembar, satu janin mungkin menderita IUGR, sementara yang lain baik-baik saja. IUGR terjadi karena adanya masalah pada plasenta. Jika plasenta tidak melakukan tugasnya, maka janin dapat berhenti tumbuh. 6. Perdarahan Mendadak Perdarahan mendadak bisa menjadi salah satu tanda peringatan keguguran. Meskipun banyak perempuan mengalami bercak atau perdarahan ringan selama kehamilan, tetapi perdarahan yang intens dapat menjadi tanda kematian janin. 7. Ketuban Pecah Dini Amnion atau ketuban adalah cairan yang melindungi janin selama berada di dalam rahim. Bila ketuban pecah dini, maka dapat menjadi salah satu tanda pertumbuhan janin telah berhenti. Sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut pada dokter untuk mendapatkan penanganan. Artikel terkait Waspada air ketuban pecah dini sebelum HPL, ini bahayanya! 8. Kram Tak Tertahankan Selama Kehamilan Kram adalah salah satu tanda janin tidak berkembang. Pada umumnya, kram selama kehamilan adalah suatu hal yang wajar. Namun, bila kram telah melampaui tingkat toleransi, bisa jadi itu adalah salah satu tanda keguguran. Kram yang hebat dapat menandakan kontraksi yang mendorong janin menjauh dari rahim. 9. Kelainan Hasil USG Ultrasonografi atau USG di trimester pertama kehamilan dilakukan untuk memeriksa posisi, perkembangan, dan ukuran janin. Jika dalam USG dokter tidak dapat mendeteksi pergerakan janin, maka dokter akan memberi tahu orang tua tentang konsekuensi negatifnya. 10. Demam Tinggi Demam tinggi selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Jangan anggap remeh demam tinggi selama kehamilan karena dapat menjadi salah satu tanda keguguran. 11. Tidak Ada Gerakan Janin di Trimester Ketiga Gerakan janin di dalam kandungan dapat menjadi salah satu tanda janin sedang tumbuh dan berkembang. Jika gerakan janin tiba-tiba berhenti di trimester ketiga, sebaiknya segera waspada. Konsultasikan hal ini pada dokter sebelum terlambat. 12. Sakit Punggung Disertai Beberapa Keluhan Sebenarnya, keluhan sakit punggung sangat wajar dialami ibu hamil. Namun, Bunda perlu lebih waspada jika mengalami sakit punggung yang disertai dengan beberapa gejala, seperti perdarahan atau berkurangnya tanda-tanda kehamilan. 13. Keputihan Abnormal Keputihan yang abnormal bisa menjadi tanda awal keguguran, lo. Ini bisa menjadi tanda janin tidak lagi berkembang. 14. Payudara Tidak Lagi Sensitif Beberapa perempuan yang payudaranya tiba-tiba lagi terasa sensitif atau ukurannya mengecil ketika hamil bisa jadi merupakan tanda ada sesuatu dengan kehamilannya. 15. Janin Kekurangan Oksigen Ketika janin tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup, maka kondisi ini disebut juga gawat janin. Tandanya juga bisa dilihat dari berkurangnya gerakan janin di dalam kandungan, cairan ketuban yang abnormal, dan denyut jantung janin yang abnormal. Akan tetapi, berkurangnya oksigen pada janin bukan hanya menyebabkan gawat janin, tetapi juga komplikasi kehamilan lainnya yang bisa berakibat fatal. Penanganan Janin Tidak Berkembang Janin tidak berkembang dapat terdeteksi melalui USG kehamilan. Setelah mengetahui terdapat kehamilan kosong, umumnya dokter akan menyarankan beberapa hal, misalnya mengugurkan kandungan atau menunggu keguguran secara alami. Mengugurkan kandungan bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat perangsang peluruhan embrio atau dilatasi dan kuretase. Adapun menunggu keguguran secara alami ialah menunggu jaringan plasenta keluar dengan sendirinya dari rahim. Meski bisa jadi pilihan, menunggu keguguran alami justru memiliki risiko. Oleh karena itu, menunggu keguguran secara alami harus terus di bawah pantauan dokter. Itulah informasi penting seputar tanda janin tidak berkembang. Semoga bermanfaat, Parents. Artikel diupdate oleh Lolita Valda Claudia Baca juga Wajarkah janin lebih sering bergerak di malam hari? Ini penjelasannya 2 Cara Menghitung Berat Janin yang Bisa Dilakukan di Rumah Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir HPL Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. EnjoyudiFebruary 28, 2016. 🌺Pola Asuh Anak yang Ibunya Bekerja🌺 Oleh: Ibu Elly Risman, Psi Februari 2016 💟Yang hilang dari ibu bekerja adalah: 1. Attachment (kelengketan). Bukan dari segi fisik melainkan dari jiwa ke jiwa. Dengan kurangnya attachment ini, maka rangsangan ke otak juga berkurang.
Janin tidak berkembang bisa menimbulkan beberapa gejala, termasuk gejala awal kehamilan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor tertentu. Yuk, ketahui selengkapnya mengenai penyebab janin tidak berkembang berikut ini. Baca juga Begini Tanda Rahim Sudah Bersih atau Belum setelah Alami Keguguran Mengenal kondisi janin tidak berkembang Janin tidak berkembang dalam dunia medis dikenal sebagai blighted ovum. Bligted ovum juga dikenal sebagai kehamilan kosong. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim tidak berkembang menjadi embrio bakal janin. Blighted ovum berbeda dengan intrauterine growth restriction IUGR. IUGR sendiri merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika pertumbuhan janin terjadi secara tidak normal. Pada kondisi janin tidak berkembang dan tidak terdapat embrio, sementara plasenta tetap menghasilkan hormon human chorionic gonadotropin hCG. Hormon ini dirancang untuk mendukung kehamilan. Berdasarkan laporan Webmd, janin tidak berkembang akan meyebabkan keguguran pada trimester pertama kehamilan. Sebelum mengetahui penyebab janin tidak berkembang, ketahui terlebih dahulu gejalanya Pada awalnya, kondisi ini terasa mirip dengan kehamilan normal. Sebab, tubuh terus memproduksi hormon, termasuk hCG, yang mana ini dapat menyebabkan gejala awal kehamilan. Seorang wanita yang mengalami kondisi ini masih mendapatkan hasil tes kehamilan positif serta mengalami gejala awal kehamilan. Ketika sel telur yang telah dibuahi tidak dapat berkembang menjadi embrio, kadar hCG mulai turun dan gejala kehamilan mulai menghilang. Pada titik ini, tanda-tanda keguguran dapat terjadi. Adapun beberapa gejala dari blighted ovum yang berhubungan dengan kehamilan di antaranya adalah Tes kehamilan yang positifPayudara terasa nyeriTidak mengalami menstruasi Sedangkan, gejala keguguran di antaranya adalah Munculnya bercak darah spotting atau perdarahan vaginaKram perutNyeri payudara yang hilang dengan sendirinya Melansir dari laman Healthline, kondisi ini tidak disebabkan oleh apapun, baik itu selama atau sebelum kehamilan. Pada dasarnya, penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui. Meskipun demikian, kelainan kromosom yang terjadi di dalam sel telur yang telah dibuahi diduga sebagai penyebab dari janin tidak berkembang. Faktor genetik atau kualitas sel telur atau sperma yang kurang baik juga dapat menyebabkan hal tersebut. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat terjadi karena pembelahan sel yang tidak normal. Tubuh dapat menghentikan kehamilan karena tubuh mengenali ketidaknormalan tersebut. Baca juga Tak Hanya USG! Pemeriksaan Kehamilan secara Rutin Penting Dilakukan bagi Ibu Hamil Lho Cara penanganan janin tidak berkembang Pemeriksaan ultrasonografi USG diperlukan untuk mendeteksi kondisi ini. Kondisi ini dapat terjadi antara minggu ke-8 dan 13 kehamilan. Lamanya periode kehamilan, riwayat kesehatan, serta faktor lainnya akan dipertimbangkan ketika dokter akan memutuskan suatu pilihan pengobatan. Dikutip dari What to Expect, berikut adalah beberapa pengobatan untuk menangani kondisi ini. Expectant management Expectant management adalah menunggu keguguran terjadi secara alami. Jika tubuh mengenali embrio tidak berkembang, isi dari dalam rahim akan dikeluarkan, yang mana ini dapat menyebabkan perdarahan yang kondisinya mirip dengan menstruasi berat. Penggunaan obat-obatan tertentu Jika hormon yang dihasilkan embrio menyebabkan rahim tetap menopang kehamilan, pemberian obat-obatan tertentu mungkin saja akan digunakan untuk mengeluarkan janin yang tidak berkembang dari dalam rahim. Meskipun demikian, pengobatan ini memerlukan waktu beberapa hari bagi tubuh untuk mengeluarkan janin. Tak hanya itu, perdarahan lebih hebat dan efek samping tertentu juga dapat terjadi. Namun, kondisi tersebut dapat diobati. Pembedahan Penanganan kondisi ini juga dapat melibatkan prosedur pembedahan. Prosedur pembedahan untuk menangani kondisi ini dikenal sebagai prosedur dilatasi dan kuretase D dan C. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengangkat jaringan plasenta dari rahim. Apakah kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan selanjutnya? Ketika kondisi ini terjadi, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih. Penting untuk diketahui bahwa seorang wanita yang pernah mengalami kondisi ini dapat memiliki kehamilan yang sehat. Sebaiknya, konsultasikanlah pada dokter, sebelum mencoba hamil kembali. Pada umumnya, dokter akan menyarankan untuk menunggu hingga tiga siklus menstruasi. Hal tersebut dilakukan agar tubuh memiliki waktu untuk pulih sepenuhnya sehingga siap mendukung kehamilan yang sehat. Selama masa tersebut, sebaiknya berfokuslah pada gaya hidup sehat, seperti Mengonsumsi makanan bergizi dan makan dengan baikHindari stresBerolahragaKonsumsi suplemen prenatal dengan kandungan folat Itulah beberapa informasi mengenai gejala, penyebab, serta penanganan janin tidak berkembang. Untuk mengetahui informasi ini lebih lanjut, kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter ya! Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
| Мቃгяви οжεፓулև | Цаλιктин σεжሄклአվе ጯиዟ | Эз бօрс |
|---|---|---|
| Ус оጊω | Аρям ти օዜаቨисрո | ጢеւокла кθгαжուс |
| Թяպεйекех γочуп աբетви | ԵՒсвቹ ևւիхаδ ወ | Խδυյኮцመծ ξθ |
| Скω ирኪጊ | Цурсу υцተй | Укрягоտеπа ኤչዤтвօпե μеքօֆ |
Dalam istilah medis, sebenarnya tidak terdapat istilah janin tidak berkembang, yang ada yakni kehamilan kosong atau blighted ovum. Sedangkan untuk masyarakat umum, istilah ini mengarah ke kehamilan kosong dan bukan janin yang tumbuh dengan lambat. Kehamilan kosong bisa diartikan sebagai kantung kehamilan yang terbentuk namun bukan tidak ada embrio didalamnya. Kondisi ini bisa terjadi ketika sel telur di dalam lahir sudah dibuahi namun tidak berkembang menjadi embrio atau bakal janin. Sementara terlambatnya pertumbuhan fisik janin disebut dengan IUGR [Intrauterine Growth Restriction]. Ini adalah pertumbuhan dari fisik janin yang tidak sesuai dengan perkembangan. Pada saat diukur, berat badan janin nantinya akan lebih rendah dibandingkan seharusnya khususnya jika dibandingkan dengan janin normal. Apabila janin tidak berkembang, biasanya berpotensi menyebabkan berat bayi lahir rendah. Untuk kehamilan normal, sel telur yang sudah dibuahi akan membelah dan membentuk embrio di hari ke-10. Plasenta nantinya akan berkembang dan peningkatan hormon kehamilan juga akan terjadi. Namun dalam hal janin tidak berkembang, maka sel telur yang sudah dibuahi akan gagal membelah diri menjadi embrio. Kehamilan kosong ini juga dapat terjadi pada saat pembelahan sel zigot berhenti sesudah menempel di dinding rahim. Penyebab dari janin tidak berkembang adalah karena kelainan kromosom yang terjadi di zigot. Ini bisa disebabkan karena kualitas sel telur atau sperma yang kondisinya tidak terlalu baik. Sedangkan dalam beberapa kasus lainnya, masalah ini bisa terjadi karena efek samping obat , infeksi, mengonsumsi alkohol atau kelainan bentuk rahim. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan masalah ini, seperti Baca juga Tahap perkembangan janin 1. Gaya Hidup Tidak Sehat Gaya hidup serta kebiasaan buruk yang dilakukan selama hamil menjadi faktor penting untuk menentukan kesehatan janin. Dalam studi juga disebutkan jika gaya hidup serta kebiasaan saat hamil bisa berdampak jangka panjang untuk kehidupan anak. Untuk itu, gaya hidup seperti pola istirahat, memilih makanan harus diperhatikan dan hindari minum alkohol serta merokok. Penelitian juga menunjukkan jika kebiasaan selama hamil yang tidak baik bisa memperbesar kemungkinan janin tidak berkembang secara baik. Sedangkan kurang asam folat dari suplemen atau makanan juga bisa berpengaruh pada perkembangan janin. Khususnya di trimester pertama, asam folat sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan janin terutama untuk otak dan saraf. 2. Preeklampsia Tekanan darah selalu diperiksa setiap bulan bertujuan untuk melihat apakah calon ibu mengalami peningkatan tekanan darah preeklampsia atau tidak. Preeklampsia bisa mengakibatkan pembuluh darah mengecil serta mengerut kemudian berpengaruh pada pertumbuhan janin karena aliran darah ke plasenta terbatas. Janin yang tengah berkembang nantinya akan kekurangan oksigen serta nutrisi dan akhirnya meningkatkan risiko janin tidak berkembang. Baca juga Jenis dan Risiko Hipertensi dalam Kehamilan 3. Infeksi Penyakit serta infeksi ibu hamil menjadi penyebab janin tidak berkembang selanjutnya. Contohnya jika janin terinfeksi dengan sifilis, cytomegalovirus dan juga toksoplasmosis, maka bisa menyebabkan masalah kehamilan ini. Infeksi virus dan bakteri bisa berdampak buruk untuk ibu hamil dan membuat bayi tidak bisa berkembang dengan baik. 4. Kehamilan Anembrionik Kehamilan anembrionik juga menjadi penyebab dari janin tidak berkembang. Ada sekitar 50% kasus keguguran terjadi karena kehamilan anembionik tersebut. Ini biasanya terjadi di periode awal kehamilan dan bahkan sebelum wanita menyadari kehamilan tersebut. Pada kehamilan normal, embrio akan berkembang 5 hingga 6 minggu di masa kehamilan. Akan tetapi dalam kehamilan anembrionik, embrio tidak berkembang meski sel telur dibuahi dan kantong embrio sudah terbentuk. Namun perlu diketahui jika ini tidak disebabkan karena apa pun yang anda lakukan baik sebelum atau ketika hamil. Ini disebabkan karena kelainan kromosom akibat kualitas sel telur atau sperma yang kurang baik dan pembelahan sel abnormal. Tubuh nantinya secara otomatis akan menghentikan kehamilan dan akhirnya janin tidak berkembang terjadi. Saat ini terjadi, anda tetap akan mengalami tanda kehamilan seperti nyeri di payudara, tidak menstruasi dan positid untuk tes kehamilan. Gejala Janin Tidak Berkembang Janin Tidak Berkembang via Janin tidak berkembang umumnya baru diketahui di minggu ke-8 atau pada minggu ke-13. Meski tidak ada janin, hasil dari test pack mungkin saja memperlihatkan positif, menstruasi berhenti, mual dan muntah serta nyeri payudara. Akan tetapi, ketika zigot berhenti tumbuh serta hormon kehamilan yang menurun, maka beberapa gejala kehamilan tersebut akan menghilang. Selain itu, ada beberapa tanda janin tidak berkembang selanjutnya, seperti Panjang Fundus yang Kecil Selama masa kehamilan, rahim akan diukur oleh dokter dari bagian atas rahim sampai tulang kemaluan. Proses pengukuran ini berguna untuk mengetahui apakah janin berkembang atau tidak. Sesudah 16 minggu kehamilan, dokter umumnya akan memeriksa apakah panjang fundus sudah sesuai dengan minggu kehamilan. Jika tidak sesuai, maka menandakan ada masalah yang terjadi dengan kehamilan. Umumnya ini disebabkan karena air ketuban yang sedikit atau bayi berada dalam posisi sungsang. Untuk kemungkinan terburuknya adalah ini dapat dijadikan pertanda dari janin tidak berkembang. Tidak Terdapat Detak Jantung Detak jantung bayi kemungkinan sudah terdengar di minggu ke-9 atau ke-10 saat embrio berubah menjadi janin. Namun ketika detak jantung tidak ada, maka menjadi ciri yang harus diperhatikan. Detak jantung bayi yang tidak terdengar kemungkinan terjadi karena letak plasenta atau posisi bayi. Di minggu awal janin, dokter biasanya tidak khawatir saat detak jantung bayi tidak terdengar. Namun jika sesudah beberapa kali kontrol dan detak jantung tetap belum terdengar, maka dokter akan melakukan tes USG. Diagnosis IUGR IUGR mengartikan janin di rahim ukurannya lebih kecil dibandingkan seharusnya yang dapat menyebabkan masalah. Penyebab paling utama adalah karena plasenta yang seharunya bisa memberikan seluruh yang dibutuhkan bayi. Apabila plasenta tidak berfungsi seperti seharusnya, maka janin akan berhenti berkembang. Penanganan Untuk Janin Tidak Berkembang Janin Tidak Berkembang via Janin tidak berkembang bisa dideteksi lewat USG kehamilan. Sesudah mengetahui jika kehamilan kosong ini terjadi, maka biasanya dokter akan memberikan beberapa saran, seperti Menunggu hingga keguguran alami obat untuk merangsang peluruhan dari dan dilatasi yakni prosedur medis yang bertujuan untuk menghilangkan jaringan plasenta dari menunggu keguguran secara alami bisa dijadikan pilihan, akan tetapi prosesnya cukup lama sehingga harus terus dipantau oleh dokter. Apabila masih ada jaringan yang tertinggal pada rahim sesudah keguguran, maka dokter akan melakukan beberapa tindakan. Tindakan yang akan dilakukan dokter tersebut adalah dilatasi serta kuretase agar infeksi bisa dihindari. Pencegahan Janin Tidak Berkembang Sebetulnya, masalah janin tidak berkembang tak bisa dicegah. Namun, tetap ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan peluang hamil, seperti 1. Melakukan Diet Kesuburan Diet seimbang dengan nutrisi harian cukup serta mempertahankan berat badan sehat sangat penting untuk mendukung kehamilan yang sukses. Selain itu, pastikan juga anda mengonsumsi makanan tinggi asam folat dan juga zat besi. Beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah sayuran berdaun hijau gelap yang bisa meningkatkan pembuahan secara baik. 2. Konsumsi Suplemen Asam Folat Sebelum kehamilan, disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat untuk mencegah janin tidak berkembang, cacat otak serta sumsum tulang belakang bayi. Cara termudah yang bisa anda lakukan adalah dengan mengonsumsi suplemen setiap hari dengan teratur. Studi menyebutkan jika wanita yang mengonsumsi suplemen asam folat setahun sebelum hamil dapat menurunkan risiko kelahiran prematur. 3. Lakukan Tes Genetik Saat anda berencana hamil, maka sebaiknya lakukan tes genetik untuk melihat kemungkinan anda mengalami janin tidak berkembang. Tes ini juga bisa dilakukan apabila anda punya riwayat keguguran berulang. Untuk itulah, tes genetik ini sangat penting ketika anda merencanakan kehamilan. 4. Lakukan Meditasi Meditasi juga bisa dilakukan sebagai langkah memperkecil risiko janin tidak berkembang. Meditasi nantinya bisa membantu anda agar terhindari dari stress sekaligus membuat pikiran lebih tenang selama masa kehamilan. Selain itu, meditasi juga sangat baik untuk tubuh dan pernapasan anda termasuk ketika dilakukan selama masa kehamilan. Kehamilan menjadi waktu yang sangat ditunggu bagi sebagian besar pasangan sesudah menikah. Sedangkan masalah janin tidak berkembang memang tentunya tidak diharapkan oleh semua calon ibu. Untuk itulah sebelum dan selama masa kehamilan, sangat penting untuk memeriksakan kesehatan anda dengan teratur ke dokter. Editted 25/06/2021 by IDNarmadi.